DPC Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kendal protes keras ke pemkab karena tidak dilibatkan dalam pembangunan pusat kuliner di GOR Bahurekso. Rencananya, GOR Bahurekso akan dibongkar dan dibangun pusat kuliner. PHRI menilai, organisasi yang menaungi hotel dan restoran perlu digandeng karena punya banyak pakar di bidang kuliner.
“Jangan hanya kontraktor saja yang dilibatkan dalam pembangunan pusat kuliner, PHRI juga perlu dilibatkan,” ujar Ketua DPC PHRI Kendal Sugiarno.
Sugiarno menilai rencana pembangunan pusat kuliner di eks GOR Bahurekso harus melibatkan organisasinya. Sebab lokasi yang akan dibangun kelak erat berhubungan dengan kuliner. Penataan kawasan kuliner harus melibatkan pakar di bidang itu. PHRI katanya punya banyak pakar di bidang kuliner. Dia khawatir jika pembangunan pusat kuliner tidak melibatkan PHRI, setelah dibangun nanti kurang sesuai.
Diakui, selama ini pemkab kurang memperhatikan suara PHRI. PHRI selama ini hanya dianggap sebagai objek dalam setiap kebijakan. Dia mencontohkan, kenaikan tarif pajak pariwisata tidak pernah mengajak PHRI. Namun setelah aturan jadi PHRI yang menjadi sasaran sosialisasi.
“PHRI seperti dianggap sebelah mata oleh pemkab karena tiap ada kebijakan baru nggak pernah dilibatkan,” ujar Sugiarno.
Sementara itu Sekda Bambang Dwiyono mengatakan pembangunan pusat kuliner memakan biaya sekitar Rp55 miliar. Dana untuk membangun pusat kuliner berasal dari pusat. Rencananya pembangunan pusat kuliner akan dilakukan pada 2013 mendatang. Pihaknya siap menggandeng PHRI untuk menata kawasan tersebut.
“Tak hanya PHRI semua elemen akan kita ajak urun rembug bagaimana membangun kawasan pusat kuliner,” ujar Bambang.
Dalam waktu dekat pihaknya akan mengumpulkan semua elemen masyarakat untuk bertukar pikiran sebelum proyek pusat kuliner dibangun. (04)
Sumber: http://www.beritakendal.com/2012/04/21/bangun-pusat-kuliner-phri-protes-pemkab/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar